Bisnis ayam pedaging menjadi salah satu bisnis yang
menawarkan keuntungan yang menggiurkan. Dalam satu kali masa produksi atau
pemeliharaan, peternak bisa mendapatkan keuntungan ratusan juta. Terlibah
adanya model bisnis kemitraan yang melibatkan perusahaan inti dengan peternak
plasma, tentu akan mendorong masyarakat untuk menangkap peluang untuk berbisnis
ayam pedaging.
Ayam pedaging menjadi salah satu komoditas peternakan yang
menghasilkan produk akhir berupa daging. Dalam kurun waktu 4-5 minggu saja, ayam
pedaging mampu menempuh bobot badan 1-2 kilogram. Dengan kecepatan produksi itu
lah yang membuat bisnis ayam pedaging memiliki perputaran yang cepat.
Peluang Bisnis Ayam
Pedaging
Preferensi masyarakat terhadap produk daging menjadi salah
satu faktor utama penentu besarnya peluang yang diberikan oleh bisnis ini.
Masyarakat cenderung memiliki kebiasaan unik dalam membeli
daging. Perilaku masyarakat yang awalnya lebih menyukai produk daging yang
berasal dari ternak ruminansia, sekarang mulai beralih ke daging ayam yang
memiliki harga yang lebih terjangkau.
Kenaikan jumlah penduduk juga memberikan sinyal positif
karena hal itu akan berpotensi memberikan peluang pasar menjadi terbuka lebar.
Sehingga jika kamu ingin memulai membangun bisnis ayam pedaging, setidaknya
kamu perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
Menentukan Sistem
Bisnis
Sebelum memulai membangun bisnis ayam pedaging, kamu perlu
lebih detail mengenai sistem bisnis seperti apa yang ingin kamu gunakan. Pada
dasarnya sistem bisnis ayam pedaging terbagi menjadi dua, yaitu kemitraan atau
mandiri. Hanya saja kedua sistem ini memiliki keuntungan dan kekurangannya
masing-masing.
Sistem kemitraan
Sistem kemitraan dijalankan secara bermitra antara
perusahaan inti dengan peternak plasma. Biasanya perusahaan inti bertindak
sebagai penyedia sapronak sedangkan peternak plasma sebagai pemelihara
sekaligus penanggung jawab performa produksi di lapangan.
Keuntungan sistem
kemitraan
- - Harga ayam pedaging bisa lebih tinggi ketika di mekanisme pasar harga sedang turun
- - Sapronak ditanggung perusahaan ini
- - Pemasaran dapat dilakukan secara bersama-sama
Kekurangan sistem
kemitraan
- - Sistem bagi hasil yang kadang tidak merata
- - Potongan harga
- - Pengendapan ternak di dalam kandang
Sistem mandiri
Berbeda dengan sistem kemitraan, sistem mandiri dilakukan
secara mandiri oleh peternak, mulai dari aspek permodalan, pengadaan aset,
hingga proses pemasaran. Peternak biasanya mengandalkan kemampuan dan sumber
daya yang dimiliki untuk menghadapi persaingan pasar yang kompetitif.
Keuntungan sistem
mandiri
- - Bisa mengelola bisnis secara langsung dan mandiri
- - Tidak terikat perjanjian kerjasama
- - Keuntungan dapat langsung menjadi hak milik peternak tanpa dibagi
Kekurangan sistem
mandiri
- - Peternak menjalankannya secara mandiri
- - Apabila mengalami kerugian maka ditanggung peternak sendiri
- - Pemasaran dilakukan sendiri
- - Harga ayam pedaging mengikuti mekanisme pasar
Menentukan Lokasi
Kandang
Menentukan lokasi kandang yang tepat cukup susah-susah
gampang. Hal itu dikarenakan peternak harus mempertimbangkan aspek sosial dan
jalur logistik yang mudah diakses oleh setiap orang. Untuk menentukan lokasi
kandang yang ideal peternak dianjurkan untuk memilih lokasi yang jauh dari
pemukiman, lokasi yang mudah diakses, lokasi yang memiliki ketersediaan air,
serta lokasi yang memiliki dataran yang tidak terjal.
Menentukan Desain
Kandang yang Tepat
Desain kandang yang tepat menjadi salah satu aspek untuk
mendapatkan hasil yang maksimal di bisnis ayam pedaging. Beberapa desain
kandang yang bisa dijadikan referensi untuk peternak di antaranya sebagai
berikut:
Kandang panggung
Kandang panggung biasanya didesain untuk kandang open house, yakni kandang yang masih
menggunakan sistem konvensional dalam operasionalnya. Kandang ini biasanya
dibuat seperti panggung untuk mengantisipasi siklus udara menjadi lancar
sehingga tidak terjadi pengendapan amoniak di dalam kandang.
Kandang tanpa
panggung
Kandang tanpa panggung biasanya bisa digunakan untuk kandang
semi closed house atau kandang closed house. Kandang dengan tipe ini biasanya
lebih mengandalkan alat pendukung lainnya untuk membuat siklus udara di dalam
kandang menjadi lebih lancar.
Luasan kandang
Untuk budidaya ayam broiler sejumlah 1000 ekor, kamu harus
memastikan ingin menggunakan kandang model seperti apa. Apabila kamu ingin
menggunakan kandang closed house, kamu bisa membuat densitas per flock nya 13-15
ekor per meter persegi. Apabila kamu menggunakan kandang open house, kamu hanya
bisa membuat densitas per flock nya sejumlah 6-8 ekor per meter persegi. Untuk
luasan kandang ayam pedaging dapat dilihat sebagai berikut:
Keterangan |
Closed
House |
Open
House |
Densitas |
15 ekor |
8 ekor |
Luas yang diperlukan |
20m x 5m |
25m x 5m |
Estimasi biaya |
Rp50.000.000 |
Rp10.000.000 |
Memilih Bibit yang
Berkualitas
Pemilihan bibit menjadi salah satu aspek penting yang
diperhatikan, karena hal itu akan berpengaruh terhadap performa produksi hingga
hasil produksi yang optimal. Beberapa cara untuk memilih bibit DOC ayam broiler
yang berkualitas sesuai SNI 01-4868.1.2013 antara lain:
- 1. Memiliki penampilan fisik yang normal, berukuran besar, dan tidak terdapat kecacatan
- 2. Memiliki penampilan kesehatan yang baik, seperti badan dapat berdiri tegak, aktif, segar, tidak mengalami dehidrasi, tidak kembung, pusar tertutup, dan duburnya kering
- 3. Kondisi bulu kering dan tidak lembab
- 4. Memiliki warna bulu yang cerah dan merata
- 5. Setidaknya DOC memiliki bobot di atas 35-40 gram/ekor
Proses Pemeliharaan 1000
ekor
Proses pemeliharaan ayam pedaging cukup singkat dibandingkan
ayam kampung. Proses pemeliharaan ayam pedaging broiler hanya membutuhkan waktu
4-5 minggu untuk menghasilkan bobot badan 1,5-2 kilogram. Untuk menghitung
secara terperinci usaha ayam pedaging dapat dilihat di bawah ini:
*Nb : ini hanya perkiraan perhitungan, bisa digunakan sebagai
acuan perhitungan pembangunan di lapangan dengan disesuaikan dengan kondisi
yang sebenarnya
Fix cost
Keperluan |
Jumlah |
Nominal |
Investasi kandang closed house |
1 |
Rp50.000.000 |
Tempat pakan |
65 unit |
Rp1.950.000 |
Tempat minum |
50 unit |
Rp3.250.000 |
Pipa paralon |
20 batang |
Rp2.400.000 |
Tabung gas |
4 unit |
Rp1.600.000 |
Lampu bohlam |
20 unit |
Rp500.000 |
Gasolin |
4 unit |
Rp2.800.000 |
Kabel |
100 meter |
Rp400.000 |
Total |
Rp62.900.000 |
Variable cost
Keperluan |
Nominal |
DOC |
Rp10.000.000 |
Pakan |
Rp5.000.000 |
OVK |
Rp800.000 |
Isi gas |
Rp350.000 |
Listrik |
Rp600.000 |
Upah karyawan (2 orang) |
Rp6.000.000 |
Total |
Rp22.750.000 |
Nb : perhitungan tersebut tidak termasuk biaya penyusutan
(deplesi) aset dan operasional
Proses Panen dan
Pemasaran
Proses panen dapat dilakukan ketika ayam sudah memasuki usia
4-5 minggu dengan bobot rata-rata 1,5-2 kilogram. Apabila peternak melakukan
pemeliharaan secara mandiri, maka dapat dilakukan pemanenan secara langsung dan
dijual kepada tengkulak atau ke pasar secara langsung. Apabila peternak
menggunakan sistem kemitraan maka dapat disesuaikan dengan kontrak yang
dilakukan dengan perusahaan inti.
0 Response to "Menghitung Usaha Ayam Pedaging Populasi 1000 Ekor"
Posting Komentar