Pemeliaraan ayam broiler memang memberikan jaminan
keuntungan yang menjanjikan. Namun dalam perjalanannya, ayam broiler
membutuhkan perawatan yang ekstra dalam proses pemeliharaannya. Hal itu
disebabkan oleh ayam broiler yang memiliki genetik yang sangat rentan terhadap
penyakit sehingga peternak perlu memiliki kepekaan terhadap perubahaan kondisi
lingkungan di sekitar daerah pemeliharaan.
Stress merupakan kondisi yang sering menimpa ayam broiler.
Stress dapat disebabkan oleh banyak faktor, seperti faktor internal di dalam
kandang maupun kondisi eksternal dari luar kandang. Apabila ayam broiler
terserang stress, maka bisa dipastikan hasil panen tidak bisa berjalan mulus.
Kenali ciri-ciri ayam broiler yang sedang stress untuk mempermudah kamu dalam menentukan proses penanganan seperti di bawah ini:
- Ayam terlihat lebih gelisah dan tidak aktif di dalam kandang
- Ayam sering membentangkan sayap untuk menyesuaikan metabolisme tubuh
- Ayam sering terlihat banyak minum
- Nafsu makan ayam menjadi menurun
- Proses respirasi ayam menjadi lebih cepat
Ayam yang stress dalam kondisi normal maka masih bisa
ditoleransi. Apabila ayam yang stress sudah dalam fase yang akut dan ekstrem
sudah dipastikan ayam akan mudah mengalami penurunan bobot badan yang
signifikan bahkan mengalami kematian.
Berikut ini beberapa hal yang menyebabkan ayam broiler mengalami
stress
1.
Perubahan cuaca secara tiba-tiba
Perubahan cuaca yang terjadi secara tiba-tiba membuat
metabolisme ayam tidak siap sehingga membuatnya bekerja lebih cepat untuk
menyesuaikan dengan kondisi lingkungan.
Stress akibat perubahan cuaca sering dialami oleh ayam yang
berada di dalam kandang open house, sedangkan ayam yang dipelihara di dalam
kandang closed house tidak begitu terpengaruh oleh adanya perubahan kondisi
lingkungan.
2.
Kondisi bising dan lalu lintas terlalu dekat
dengan kandang
Kondisi lalu lintas yang terlalu dekat membuat ayam stress.
Hal itu karena ayam broiler merupakan makhluk yang sangat peka terhadap kondisi
lingkungan. Apabila lalu lintas keluar masuk kandang terlalu sering, maka bisa
menyebabkan ayam mengalami kebingungan dan stress.
Selain itu, adanya kebisingan yang terlalu dekat dengan
kandang juga berdampak negatif terhadap performa ayam broiler. Peternak lebih
disarankan untuk menempatkan kandang yang jauh dari kebisingan, seperti area
perkotaan dan jalan raya.
3.
Terserang penyakit
Ayam broiler yang stress dapat disebabkan oleh penyakit yang
menyerang mereka. Ayam yang terserang penyakit cenderung akan lebih mudah
menularkan penyakitnya ke ayam broiler lainnya. Peternak perlu antisipasi dan
selalu melakukan monitoring untuk memastikan bahwa ayam broiler dalam kondisi
yang prima dan tidak terserang penyakit.
4.
Manajemen pemeliharaan yang tidak sesuai
Proses pemeliharaan yang tidak tepat dapat berdampak buruk
terhadap performa bahkan ayam bisa saja mengalami stress. Pemberian komposisi
ransum yang tidak tepat di setiap fase umur produksi juga berdampak buruk
terhadap performa ayam broiler.
Ayam broiler ketika beranjak usia dewasa hingga panen
membutuhkan imbangan energi dan protein yang berbeda. Sehingga peternak harus
memperhatikan secara detail terkait kebutuhan pakan di setiap fase pemeliharaan
ayam broiler.
5.
Densitas terlalu padat
Kepadatan di dalam kandang dapat membuat kondisi sirkulasi udara akan lebih cepat terganggu. Flok yang terlalu padat menyebabkan ayam akan membutuhkan energi berlebih untuk berkompetisi mendapatkan temperatur dan kelembaban sesuai dengan kebutuhan mereka. Akibatnya, energi ayam yang tidak mencukupi akan menyebabkan ayam mengalami stress bahkan mengalami penurunan produksi yang signifikan.
Beberapa langkah berikut ini bisa membantu kamu untuk
mengantisipasi dan mengatasi ayam yang mengalami stress
1.
Pemilihan lokasi kandang
Pemilihan lokasi kandang yang tepat sangat penting untuk
dipertimbangkan secara matang. Kandang sebaiknya berada jauh dari pemukiman dan
tidak berdekatan dengan area jalan raya maupun tempat kontruksi.
Lokasi kandang harus mempertimbangkan ketersediaan air di
sekitar kandang. Lokasi kandang yang baik adalah lokasi yang memiliki kuaitas
udara dan lingkungan yang dapat mendukung operasional kandang selama proses
pemeliharaan ayam broiler.
2.
Manajemen pemeliharaan
Manajemen pemeliharaan dapat mencakup mulai dari proses
pemilihan bibit yang berkualitas hingga proses penanganan ternak selama
pemeliharaan. Hal terpenting dari manajemen pemeliaharaan yang baik adalah
dengan mengetahui kebutuhan ayam di setiap fase pemeliharaan, yaitu fase starter (0-7 hari), fase grower (8-21 hari), fase finisher (22-35 hari).
3.
Manajemen pakan
Manajemen pakan berkaitan dengan formulasi ransum yang
diberikan agar selalu disesuaikan dengan imbangan energi dan protein di setiap
fase pemeliharaan. Hal terpenting yang perlu diperhatikan adalah peternak
diwajibkan mengetahui kebutuhan energi dan protein di setiap fase pemeliharaan.
Dengan begitu, ayam broiler dapat selalu tercukupi kebutuhan produksinya
sehingga menghasilkan bobot panen yang maksimal.
4.
Biosekuriti yang tepat
Manajemen biosekuriti sangat penting untuk diperhatikan.
Mulai dari akses masuk ke dalam kandang dan melakukan pembatasan sosial siapa
saja yang bisa masuk ke dalam kandang untuk mengantisipasi penyakit agar tidak
dapat masuk ke dalam kandang.
Selain itu, sebelum masuk ke dalam area kandang ada baiknya
selalu mengutamakan dipping untuk
memastikan bahwa area kandang selalu dalam kondisi yang bersih dan terhindar
dari carier pembawa penyakit.
5.
Manajemen penyakit
Ada baiknya selalu tersedia tempat khusus untuk culling ayam yang terkena penyakit.
Proses culling dapat dilakukan dengan
memisahkan individu yang terserang penyakit agar tidak bergabung dengan komunal
ayam broiler yang sehat.
0 Response to "Penyebab Ayam Broiler Stress dan Cara Mengatasinya"
Posting Komentar